
Memahami Sistem Berlapis (Layering System) dalam Pendakian: Strategi Jitu Memilih Perlengkapan dan Pakaian di Atas 3000 mdpl
Memahami Sistem Berlapis (Layering System) dalam Pendakian: Strategi Jitu Memilih Perlengkapan dan Pakaian di Atas 3000 mdpl. Pendakian gunung di atas ketinggian 3000 meter di atas permukaan laut (mdpl) memasuki realm dimana keselamatan sangat bergantung pada perlengkapan. Suhu dapat anjlok hingga jauh di bawah titik beku, angin berhembus dengan kekuatan yang mampu merebut panas tubuh, dan cuaca berubah dari cerah menjadi badai dalam hitungan menit.
Dalam lingkungan yang kejam ini, pakaian bukan sekadar soal gaya atau kenyamanan, melainkan sebuah sistem pertahanan hidup. Sistem Berlapis (Layering System) adalah pendekatan ilmiah dan teruji untuk mengatur suhu tubuh, mengelola kelembapan, dan melindungi diri dari elemen alam. Artikel ini akan membahas secara mendalam prinsip, manfaat, dan implementasi sistem ini.
1. Prinsip Dasar Layering System: Mengapa Harus Berlapis?
Tujuan utama dari sistem berlapis adalah pengaturan kelembapan (moisture management) dan pengaturan suhu (thermal regulation). Sistem ini terdiri dari tiga lapisan inti yang bekerja secara sinergis:
- Base Layer (Lapisan Dasar): Bertugas mengelola kelembapan dari kulit.
- Mid Layer (Lapisan Insulasi): Bertugas memerangkap panas tubuh untuk menghangatkan.
- Outer Layer (Lapisan Terluar): Bertugas melindungi dari angin, hujan, dan salju.
Keunggulan sistem ini adalah modularitas. Pendaki dapat menambah atau mengurangi lapisan sesuai dengan intensitas aktivitas dan perubahan cuaca, menjaga tubuh dalam kondisi “tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin” (thermoregulation).
2. Lapisan 1: Base Layer – Pengelola Kelembapan
Deskripsi: Ini adalah lapisan yang langsung bersentuhan dengan kulit. Fungsinya yang terpenting adalah memindahkan keringat (moisture wicking) dari permukaan kulit ke lapisan luar agar dapat menguap, sehingga kulit tetap kering.
Poin Penting:
- Material: HINDARI KATUN (cotton). Katun menyerap keringat dan menahannya, membuat tubuh basah dan kedinginan (prinsip “cotton kills“). Pilih material sintetis seperti polyester atau polypropylene yang cepat kering, atau bahan alami wool merino yang memiliki kemampuan wicking luar biasa dan anti bakteri (tidak mudah bau).
- Fit: Pas di tubuh (snug fit) tetapi tidak terlalu ketat untuk memaksimalkan kontak dan perpindahan kelembapan.
Manfaat:
- Mencegah hipotermia akibat basah oleh keringat sendiri.
- Menjaga kulit tetap kering dan nyaman, mencegah lecet dan iritasi.
- Wool merino tetap hangat bahkan ketika basah dan dapat dipakai berhari-hari tanpa bau.
Rekomendasi Merk:
- Wool Merino: Icebreaker, Smartwool, Devold
- Sintetis: Under Armour (HeatGear), Decathlon (Quechua), The North Face
3. Lapisan 2: Mid Layer – Penjaga Suhu Tubuh
Deskripsi: Lapisan ini bertindak sebagai insulator utama. Fungsinya memerangkap udara yang dihangatkan oleh tubuh, menciptakan penghalang antara kehangatan tubuh dan dinginnya lingkungan.
Poin Penting:
- Material: Fleece, Down (bulu angsa), atau Sintetis Isolasi (Primaloft, Thermore).
- Fleece: Bagus untuk aktivitas tinggi karena breathable dan tetap hangat saat basah. Namun, tidak tahan angin.
- Down (Bulu Angsa): Memiliki rasio hangat-terhadap-berat yang terbaik, sangat packable. Kelemahan utama: kehilangan daya insulasi jika basah.
- Sintetis: Lebih tahan air dan tetap menghangatkan bahkan ketika basah. Cocok untuk kondisi lembab atau hujan. Biasanya lebih berat dan kurang packable dibanding down.
Manfaat:
- Menyediakan kehangatan utama yang dibutuhkan saat istirahat atau di camp.
- Dapat dilepas dengan mudah saat tubuh mulai kepanasan selama pendakian aktif.
Rekomendasi Merk:
- Fleece: Polartec (bahan, digunakan banyak merk), Columbia, Patagonia (Better Sweater)
- Down: The North Face, Mountain Hardwear, Rab, Decathlon (Forclaz)
- Sintetis: Arc’teryx (Atom LT), Patagonia (Micro Puff), Marmot
4. Lapisan 3: Outer Layer (Shell) – Pelindung dari Elemen
Deskripsi: Lapisan ini adalah garis pertahanan pertama dari angin, hujan, dan salju. Lapisan shell dibagi menjadi dua jenis:
- Hard Shell: Sangat tahan air dan angin. Digunakan saat hujan lebat atau salju dan angin kencang. Kurang breathable.
- Soft Shell: Lebih breathable dan fleksibel, memberikan perlindungan terhadap angin dan hujan ringan. Cocok untuk pendakian aktif dimana hujan tidak terlalu deras.
Poin Penting:
- Waterproof: Cari spesifikasi waterproof rating (misal: 10.000mm – 20.000mm). Semakin tinggi angkanya, semakin tahan air.
- Breathability: Kemampuan jaket untuk mengeluarkan uap air dari dalam. Cari rating breathability (misal: 10.000g/m²/24hrs – 20.000g/m²/24hrs). Semakin tinggi, semakin baik.
- Fit: Harus cukup longgar untuk memuat setidaknya dua lapisan di dalamnya (base dan mid layer) tanpa membatasi gerakan.
Manfaat:
- Melindungi dari hipotermia yang disebabkan oleh angin (windchill) dan hujan.
- Menjaga lapisan di dalamnya tetap kering.
Rekomendasi Merk:
- High-End: Arc’teryx (Beta AR), Patagonia (Torrentshell 3L), The North Face (DryVent)
- Mid-Range: Columbia (OutDry), Marmot (PreCip)
- Value for Money: Decathlon (Quechua NH500 atau Evadict Raincut), Fjällräven
5. Lapisan Tambahan: Aksesori Penting
Tubuh kehilangan panas besar dari area yang tidak tertutup.
- Kepala: Kupluk (beanie) dari wool atau fleece. 30% panas tubuh hilang melalui kepala.
- Tangan: Sarung tangan base layer tipis (liners) untuk aktivitas, dan sarung tangan insulated tebal untuk istirahat.
- Kaki: Kaos kaki hiking tebal dari wool merino. Bawa dua pasang: satu untuk mendaki, satu untuk tidur yang selalu kering.
- Leher: Buff atau neck gaiter sangat serbaguna untuk melindungi leher dan wajah dari angin.
Baca Juga :
- 7 Persiapan Penting Sebelum Mendaki Gunung Lawu Jawa Tengah
- Bahaya dan Risiko Pendakian Gunung yang Harus Diwaspadai
- Pentingnya Persiapan Fisik & Stamina Sebelum Pendakian: Kunci Sukses Taklukkan Medan Ekstrem
6. Kesimpulan: Filosofi Sistem Berlapis
Memilih perlengkapan untuk gunung tinggi adalah investasi dalam keselamatan. Tidak perlu membeli semua merk mahal sekaligus, tetapi prioritaskan kualitas terutama untuk outer layer dan base layer. Ingatlah prinsipnya: “Be bold, start cold” (Bersiaplah untuk memulai dalam keadaan agak dingin). Saat Anda mulai mendaki, tubuh akan cepat memanas. Jika Anda sudah merasa nyaman di awal pendakian, Anda akan berkeringat berlebihan 10 menit kemudian.
Dengan memahami dan menerapkan Layering System dengan benar, pendaki tidak hanya menjadi lebih nyaman, tetapi juga secara signifikan meningkatkan margin of safety dalam menghadapi ketidakpastian alam di ketinggian.








