PMB Universitas Pertamina

Apa Saja Etika Dalam Berkendara?

Apa Saja Etika Dalam Berkendara

Berkendara di jalan raya bukan hanya soal kemampuan mengemudi atau kondisi kendaraan, tetapi juga soal etika dan tanggung jawab. Banyak kecelakaan atau konflik di jalan terjadi bukan semata karena kurangnya keterampilan, melainkan karena rendahnya kesadaran etika berkendara. Kecelakaan memang punya banyak faktor, tapi faktor utama sebenarnya adalah karena si pengemudi itu sendiri. Misalnya saja pengendara Beat Deluxe bekas berkendara dengan sembarangan, lalu  orang-orang menganggap bahwa kendaraannyalah yang menjadi penyebab kecelakaan.

Padahal, memahami dan menerapkan etika ini bisa menciptakan suasana jalan yang aman, nyaman, dan saling menghormati antar pengguna jalan. Lalu, apa saja sih etika dalam berkendara yang sebaiknya kita terapkan setiap hari? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

1. Gunakan Klakson dengan Bijak

Klakson memang dibuat untuk memberi tanda atau peringatan, bukan untuk meluapkan emosi. Sayangnya, masih banyak pengendara yang menekan klakson dengan berlebihan, bahkan disaat tidak perlu, seperti ketika lampu masih merah atau saat macet panjang.

Padahal, bunyi klakson yang terlalu sering justru bisa memicu stres, emosi, dan bahkan kecelakaan karena pengendara lain jadi kaget atau panik. Jadi, gunakan klakson hanya untuk memberi isyarat singkat jika benar-benar diperlukan, misalnya saat ingin menyalip atau memperingatkan kendaraan di depan.

2. Patuhi Rambu dan Lampu Lalu Lintas

Etika paling dasar dalam berkendara adalah mematuhi aturan lalu lintas. Ini termasuk berhenti di garis yang benar saat lampu merah, tidak menerobos, serta mengikuti petunjuk rambu dan marka jalan.

Banyak orang menganggap “menyeberang sedikit” garis lampu merah bukan masalah besar, padahal tindakan kecil seperti ini bisa membahayakan pengguna jalan lain, terutama pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.

3. Jaga Jarak Aman

Etika yang satu ini sering diabaikan, terutama saat jalanan macet. Banyak pengendara yang terlalu menempel kendaraan di depannya. Padahal, jarak aman penting untuk memberikan waktu reaksi jika kendaraan di depan tiba-tiba berhenti atau berbelok.

Bagi pengendara motor, seperti pengguna Beat Deluxe bekas, menjaga jarak juga bisa mencegah risiko tersenggol spion atau terjatuh akibat pengereman mendadak. Selain itu, menjaga jarak membantu menciptakan aliran lalu lintas yang lebih tertib dan lancar.

4. Gunakan Lampu Sein Saat Berbelok atau Menyalip

Salah satu bentuk etika dan komunikasi di jalan adalah menggunakan lampu sein. Meski sederhana, banyak kecelakaan terjadi karena pengendara tidak menyalakan sein saat berpindah jalur atau berbelok.

Menyalakan sein setidaknya tiga detik sebelum bergerak membantu pengendara lain memahami arah gerak kita, sehingga bisa menyesuaikan posisi atau kecepatan. Etika ini menunjukkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap keselamatan bersama.

5. Tidak Menggunakan Ponsel Saat Berkendara

Di era digital ini, godaan untuk mengecek pesan atau notifikasi saat berkendara sangat besar. Tapi, ingat, menggunakan ponsel saat mengemudi adalah salah satu penyebab kecelakaan tertinggi.

Sebaiknya, berhentilah di tempat aman jika harus menjawab panggilan atau pesan penting. Pengendara yang bertanggung jawab tahu kapan harus berhenti dan fokus penuh di jalan.

6. Bersikap Sabar dan Tidak Emosional

Jalan raya bukan tempat untuk membuktikan siapa yang lebih hebat. Kadang kita bertemu pengendara lain yang ugal-ugalan, memotong jalur, atau membunyikan klakson tanpa alasan. Di saat seperti itu, sikap sabar adalah kunci utama.

Menghindari adu mulut atau balas klakson jauh lebih bijak dan aman. Ingat, keselamatan jauh lebih berharga daripada harga diri sesaat di jalan.

7. Berikan Prioritas pada Pejalan Kaki dan Kendaraan Darurat

Etika berkendara juga mencakup rasa hormat terhadap pejalan kaki, pesepeda, dan kendaraan prioritas seperti ambulans atau mobil pemadam kebakaran.

Berhenti di zebra cross saat ada orang menyeberang dan memberi jalan pada kendaraan darurat yang menyalakan sirine adalah bentuk sederhana dari empati di jalan. Hal kecil ini bisa berdampak besar, bahkan bisa menyelamatkan nyawa seseorang.

8. Rawat Kendaraan Secara Rutin

Etika tidak hanya soal perilaku, tapi juga bagaimana kita merawat kendaraan. Kendaraan yang terawat dengan baik, rem, lampu, mesin, dan ban dalam kondisi prima, akan lebih aman dan tidak membahayakan pengguna jalan lain.

Jika kamu sedang mencari kendaraan yang nyaman dan irit untuk mobilitas sehari-hari, seperti Beat Deluxe bekas, pastikan kamu membelinya dari platform terpercaya seperti OLXmobbi. Di OLXmobbi, setiap kendaraan telah melalui proses inspeksi profesional, sehingga kamu bisa mendapatkan motor bekas berkualitas tanpa khawatir soal kondisi dan keamanan.

Etika dalam berkendara bukan hanya tentang aturan, tetapi tentang kesadaran dan rasa hormat terhadap sesama pengguna jalan. Dengan menerapkan etika seperti menggunakan klakson dengan bijak, mematuhi rambu lalu lintas, menjaga jarak aman, hingga bersikap sabar, kita membantu menciptakan jalanan yang lebih tertib dan manusiawi.

Mulailah dari diri sendiri, jadilah pengendara yang sopan, sabar, dan bertanggung jawab. Karena keselamatan di jalan bukan hanya milik kita, tapi juga milik semua orang. Dan jika kamu ingin menikmati pengalaman berkendara yang aman dan nyaman dengan motor andalan seperti Beat Deluxe bekas, kunjungi OLXmobbi untuk menemukan kendaraan terbaik yang siap menemani perjalananmu setiap hari.